29 May, 2009

Contoh Analisis Perencanaan TPA Baiturrahman

ANALISIS PERENCANAAN TPA BAITURRAHMAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Perencanaan Sistem PAI

Dosen Pengampu:
Drs. Nur Munajat,




Disusun Oleh:
Nama : Ahmad Ridlowi
NIM : 06410060
Smt/Jur : VI / PAI 2



JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2009


Pendahuluan
Taman Pendidikan Al Quran (selanjutnya disingkat TPA) adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah.
Perbedaannya dengan Taman Kanak-kanak adalah di TPA hanya mempelajari ilmu agama Islam, khususnya baca tulis Al Quran. Selain itu TPA penyelenggaraannya dilaksanakan oleh masjid-masjid besar di kota-kota. Sedangkan TK pelajarannya lebih bersifat umum dan lebih terlembaga / terstruktur.
TPA sebagai salah satu bentuk pendidikan pra sekolah memiliki tujuan yang hampir sama dengan TK yaitu untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap secara Islami, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Mengingat pentingnya suatu pendidikan pra sekolah, maka penyelenggaraan TPA harus memenuhi persyaratan sebagaimana pendidikan pra sekolah lainnya, seperti anak didik, tenaga kependidikan, program kegiatan belajar, dana, sarana dan prasarana pendidikan.[1]
Meskipun telah memenuhi syarat penyelenggaraan TPA, bukan berarti TPA tersebut telah memenuhi dalam hal kualitas pelaksanaannya sebab hal ini dipengaruhi oleh komponen-komponen pendidikan di dalamnya. Dan komponen yang terpenting dan sangat berpengaruh terhadp kualitas pelaksanaannya ialah komponen pendidik.

Mengidentifikasi Masalah Pendidikan
1. Pembatasan Masalah Pendidikan
Masalah pendidikan yang akan dibahas pada pendidikan TPA Baiturrahman ialah masalah pendidik. Hal ini mengingat bahwa pendidik merupakan faktor terpenting dalam pendidikan.
2. Studi yang harus ada
· Gambaran seorang pendidik TPA yang ideal / profesional.
· Perekrutan pendidik TPA melalui seleksi ketat. Untuk mendapatkan pendidik profesional maka perekrutan harus melalui seleksi ketat.
3. Menentukan “apa yang harus ada” versus “apa yang sudah ada”
è Yang harus ada : Seorang pendidik TPA harus kompeten dibidangnya, paling tidak memiliki kriteria seperti :
1. Beragama Islam
2. Cinta dengan dunia anak
3. Mampu memahami karakter anak didik
4. Memiliki kualifikasi sebagai guru TPA, seperti pandai baca tulis Al Quran, mengetahui dasar-dasar hukum Islam, dan sebagainya.
5. Pandai mengelola kelas
6. Berpikir dan berjiwa kreatif
Kriteri di atas dapat dipenuhi jika proses penerimaan pendidik (ustad dan ustadzah) TPA dilakukan melalui seleksi.
è Yang sudah ada (dalam hal ini yang terdapat pada pendidik) :
1. Beragama Islam
2. Cinta dengan dunia anak (walau hanya sebagian)
3. Tidak mampu memahami karakter anak
4. Tidak memiliki kualifikasi sebagai guru TPA
5. Kurang pandai mengelola kelas
6. Kurang kreatif
4. Analisis SWOT
a. Strength (kekuatan) è adanya sistem keorganisasian sehingga memudahkan dalam pembentukan panitia perekrutan guru TPA
b. Weakness (kelemahan) è tidak ada staff ahli dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
c. Opportunity (Kesempatan) è dengan lokasi berada dilingkungan akademik, kemungkinan merekrut pendidik TPA dapat dilaksanakan.
d. Threat (ancaman) è dikhawatirkan tidak ada pendidik profesional yang mau mendaftarkan diri menjadi pendidik TPA
5. Menetapkan bagian perencanaan pendidikan dan prioritas
Dalam hal ini yang menjadi prioritas perencanaan ialah bagaimana memperoleh tenaga pendidik profesisonal sehingga proses belajar mengajar dapat optimal. Dan salah satu caranya yaitu dengan adanya proses seleksi penerimaan pendidik TPA secara ketat.

Analisis Area Masalah Perencanaan
6. Studi area dan sistem sub area
Studi area masalah ini ialah kalangan pendidik, sedangkan sistem sub area yaitu masalah kompetensi / profesionalisme pendidik.
7. Kumpul data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
a. Observasi, yaitu mengamati secara langsung bagaimana proses belajar mengajar.
b. Wawancara, yaitu mendapatkan informasi secara langsung dari responden.
c. Studi kepustakaan, untuk membandingkan antara idealitas dan realitas di lapangan.
d. Angket / kuesioner, guna mengetahui kesan siswa terhadap para pendidiknya (jika memungkinkan).
8. Menghitung data
Adapun fungsi penghitungan data dalam perencanaan ini adalah untuk membandingkan perkembangan pendidikan dari masa lalu, sekarang dan prediksi masa yang akan datang.
9. Ramalan
Teknik peramalan menggunakan metode matrix dengan memperhatikan beberapa aspek diantaranya jumlah pendidik profesional, keinginan menjadi pendidik TPA, dan tingkat kesejahteraan ekonomi.

Penyusunan Konsep dan Rencana
10. Mengidentifikasi kebutuhan terkini
Hal-hal yang mendesak untuk dilakukan, yaitu perekrutan pendidik TPA yang profesional / kompeten.
11. Menyusun tujuan dan sasaran
Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai ialah pencari jalan keluar atau alternatif terhadap permasalahan pendidik di TPA, yaitu tidak adanya pendidik yang profesional.
12. Mendesain rencana
a. Melakukan seleksi penerimaan pendidik TPA (ustad / ustadzah).
b. Melakukan pelatihan / training ustad dan ustadzah.
c. Optimalisasi proses kegiatan belajar-mengajar.

Mengevaluasi rencana
13. Perencanaan melalui simulasi
Simulasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan kesalahan dalam proses perencanaan. Misalnya tidak adanya tim penguji yang ahli.
14. Mengevaluasi rencana
Eveluasi rencana dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan setelah dilakukannya proses perencanaan, serta hal-hal yang bersifat teknis lainnya.
15. Memilih rencana
Mengidentifikasi rencana yang paling efektif dan efisien untuk dilakukan, yaitu rencana perekrutan pendidik baru dengan seleksi ketat.

Menentukan Rencana
16. Perumusan masalah
Profesionalisme pendidik TPA dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar.
17. Laporan hasil
Memberikan gambaran terhadap kemampuan pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar di TPA

Penerapan rencana
18. Persiapan program
Mengatur pelaksanaan perencanaan sesuai kebutuhan terkini. Mislnya membentuk sebuah tim penyeleksi pendidik TPA yang baru.
19. Pengesahan rencana sesuai peraturan
Rencana disahkan oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini pimpinan / pengelola TPA.
20. Pengaturan unit operasional
Pelaksanaan rencana secara sistematis sesuai dengan urgensi yang paling dibutuhkan.

Rencana Umpan Balik
21. Pemantauan Umpan Balik
Mengamati perubahan yang terjadi setelah proses penerapan program perencanaan.
22. Evaluasi rencana
Menilai kelebihan dan kekurangan kegiatan optimalisasi / pemberdayaan pendidik TPA
23. Penyusunan altering, penyusunan kembali atau merencanakan apa, bagaimana, dan oleh siapa?
Mengoptimalkan tenaga pendidik dengan melakukan seleksi penerimaan tenaga pendidik secara ketat oleh pihak pengelola TPA.
[1] jhttp://www.theceli.com/dokumen/produk/pp/1990/27-1990.htm

No comments:

Post a Comment