19 December, 2009

Metode Penelitian Pendidikan

Judul: KURIKULUM PENDIDIKAN

Tema: KURIKULUM PENDIDIKAN PRA-SEKOLAH.

A. Latar Belakang

Mamasuki milenium ketiga, banyak perubahan dan tantangan yang kita hadapi, oleh karena itu dibutuhkan anak-anak yang cemerlang yang akan menyumbangkan kemampuan potensialnya pada kehidupanya. Anak perlu dipersiapkan agar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dari menghadapi perubahan-perubahan dan tatangan zaman. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam diri anak adalah kemandirian dari kreatifitasnya yaitu kemampuan yang menentukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah dan kemempuan menciptakan atau mennghasilkan yang baru.

Menghendaki kemampuan dalam kehidupan berarti harus melakukan penggalian dan pengembangan kurikulum pendidikan sejak anak masih dini, kerena kurikulum pendidikan merupakan model rekayasa soisal paling evektif untuk menyiapkan anak dalam menghadapi kehidupan mesyarakat dan juga anak perlu dibina yang mengarahkan pada kemampuan menyesuaikan diri menghadapi perubahan apapun yang akan tibul dalam kehidupanya.

Pendidikan dimulai sejak lahir, lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan masa yang paling penting, baik antuk perkembangan kecerdasan, kreativitas, maupun kepribadian lainya, oleh karena itu kualitas pendidikan masa awal menjadi sangat penting terutama pada anak usia pra-sekolah sekitar umur 0-5 tahun, pada umur inilah perlu diperhatikan kurikulum pendidikan agar masa depan anak menjadi lebih terarah.

Agar bisa menyiapkan anak dengan lebih baik, maka perlu memahami bagaimana tumbuh berkembanganya, sehinngga apa yang diberikan kepadanya memang sesuai dengan tahapan perkembangan menurut usianya. Jika ingin mewujudkan bakat, minat, dan kemampuan anak, harus dimulai pada tahun-tahun peretama, karena pada masa itu sangat baik untuk perkembangan seperti kecerdasan mental, kreativitas anak, sehingga dalam hal ini peran yang penting adalah orang tua yang mampu membantu anak-anaknya untuk mewujudkan potensinya, misalnya adalah hubungan yang hangat yang akan menumbuhkan kecerdasan dan bersemangat dalam hidup. Kesenangan dan keasyikan yang diperoleh seorang anak ketika mempelajari sesuatu nantinya akan sangat membantu menumbuhkan rasa keyakinan dirinya tentang keharusan belajar sepanjang hidupnya.

Cara lain untuk membentuk anak adalah taman kanak-kanak atau play group, merupakan lembaga pendidikan untuk anak usia pra-sekolah yang dimana dalam play group tersebut anak dapat dikembangkan sesuai dengan kurikulum atau kebutuhanya. Selain itu anak juga dapat mengembangkan potensi, kreativitas, kemandirian dan hidup bermasyarakat.

B. Tujuan Pustaka

Menurut pengetahuan dan pengamatan para ahli, hanya sampai saat ini belum banyak yang memiliki secara khusus mengungkapkan tentang kurikulum pendidikan pada anak pra-sekolah. Ada beberapa sekripsi yang menulis tentang hal tersebut tetapi dari beberapa sekripsi tersebut mempunyai tekanan yang berbeda-beda antara lain:

  1. sekripsi yang ditulis oleh Andrian sita yang berjudul ”Kurikulum dan metode mengajar pendidikan Agama Islam di taman kanak-kanak” dalam skripsi ini lebih menenkankan pada kurikulum pendidikan agama Islam di taman kanak-kanak yang mencangkup metode pengajaran dalam hal keimanan, akhlak, tasawuf dan Al-Quran.
  2. ”kurikulum dan metode mengajar PAI” yang ditulis oleh Nadia Isfandiari yang menjelaskan tentang pentinhnya metode mengajar PAI dalam mencapai tujuan.
  3. Nur Aini dalam skripsi yang berjudul ”Prilaku keagamaan anak-anak” yang mengemukakan tentang konsep perilaku bagi anak-anak pra-sekolah dalam Islam dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Dilihat dari beberapa skripsi diatas belum membahas pendidikan pra-sekolah, tetapi tentang pengembangan kurikulum pada pendidikan pra-sekolah belum disentuh sama sekali. Dan dilihat dari meterinya lebih menekankan pada pendidikan Agama Islam saja, sementara hal-hal yang bersifat mengembangkan bakat dan berhubungan dengan keadaan psikologi anak juga belum dibahas.

C. Landasan Teori

Dalam hal ini akan dikemukakan masalah yang akan dikaji dalam kurikulum dilihat dari pengertian kurikulum dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

Ø Pengertian kurikulum secara historis kurikulum digunakan dalam bidang pendidikan baru. Istilah pendidikan pada waktu itu berarti sejumlah mata pelajaran disuatu perguruan. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kurikulum dalam pengertian di atas yang di sadari oleh adanya pandangan tradisional yang mengatakan bahwa kurikulum adalah rencana pembelajaran di sekolah, tidak lagi mendapat perhatian, sebab dalam prakteknya kegiatan belajar disekolah tidak hanya kegiatan mempelajari mata pelajaran.

Ø Dalam membuat atau menilai kurikulum, perhatiannya tertuju pada empat pertanyaan:

1. Apa tujuan pengajaran?

  1. Pengalaman belajar apa yang disiapkan untuk mencapai tujuan?
  2. Bagaimana pengalaman belajar itu dilaksanakan?
  3. bagaimana menentukan bahwa tujuan telah tercapai?

Ø Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar hasil pengembangan kurikulum tersebut sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan peserta didik, lingkungan, kebutuhan daerah sehingga dapat memperlancar pelaksanaan proses pendidikan dalam rangka mewujukan tercapainya cita-cita.

Prinsip-prinsip itu adalah

1. Prinsip Relevansi

2. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi

3. Prinsip Kesinambungan

4. Prinsip Fleksibilitas

5. Prinsip Berorentasi Pada Tujuan

6. Prinsip Dan Model Pengembangan Kurikulum

D. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada hubungan antara kurikulum pendidikan dengan anak pada masa pra-sekolah?

E. HIPOTESIS

Tidak ada hubungan antara kurikulum penelitian dengan anak pada masa pra-sekolah.

Ada hubungan antara kurikulum pendidikan dengan anak usia pada masa pra-sekolah.

No comments:

Post a Comment