23 July, 2014

Rangkuman Materi Psikologi


Oleh : Ichsan


A.    Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penghayatan dan tingkah laku manusia ditinjau fungsinya dari segi subyek.
Psikologi umum adalah ilmu yang mempelajari gejala manusia yang dewasa, normal, dan beradab.
Psikologi khusus adalah ilmu yang mempelajari gejala manusia yang mengutamakan perbedaan tertentu.

B.     Kelahiran Psikologi
Psikologi secara resmi lahir pada 1879, ketika Wilhelm Wundt (1832-1920) membuka laboratorium pertama yang mempelajari tingkah laku manusia di Leipzig, Jerman. Wundt adalah orang pertama yang menggunakan istilah Psikologi Eksperimental. Wundt menggunakan introspeksi untuk pemeriksaan keadaan mental diri sendiri, melatih orang untuk berintrospeksi dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
1.      Pengamat harus mampu menentukan kapan suatu proses dapat dimulai.
2.      Mereka harus berada dalam keadaan yang siap atau memusatkan perhatian.
3.      Pengamat harus diulangi beberapa kali.
4.      Kondisi percobaan harus dapat divariasikan, yaitu dapat menerima manipulasi stimulus yang terkendali.

C.     Aliran-aliran Psikologi
Beberapa aliran psikologi diantaranya yait, psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanistik.
1.      Psikoanalisis
Tokoh-tokohnya adalah Sigmund Freud, Jung, Adler, Abraham, Horney, dan Blon. Konsepsi tentang manusia: manusia berkeinginan (homo volens). Psikoanalisis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia. Freud adalah pendiri psikoanalisis. Ia memfokuskan tentang totalitas kepribadian manusia, bukan bagian-bagian. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi sub sistem dalam kepribadian manusia (Id, Ego, dan Super Ego).
Id = das Es adalah yang pertama berkembang dan sendirian selama dua tahun. Id adalah bagian dari kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia, pusat instink (hawa nafsu). Id dibedakan menjadi:
a.       Libido, adalah energi bawaan sejak lahir yang kita miliki, yang memotivasi dan membuat kita mampu bertahan hidup, kegiatan seksual, dan segala hal yang mendatangkan kenikmatan, seperti kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan cinta diri (narcisism) merupakan bentuknya. Dengan kata lain libido adalah instink reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk kegiatan yang konstruktif, atau juga disebut instink kehidupan (eros). Tingkat libido (energi) bawaan kita adalah aspek inti kepribadian kita. Sebagian orang lahir dengan tingkat libido lebih dari orang lain. cara kita menggunakan energi tersebut tergantung pada kepribadian kita (keinginan dan kebutuhan) dan kegiatan kita (pekerjaan, hobi, dan minat).
b.      Thanatos, adalah instink destruktif dan agresif, atau instink kematian.
Semua motif manusia merupakan gabungan antara eros dan thanatos. Sifat Id antara lain: bekerja atau bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle) ingin segera memenuhi kebutuhan meskipun tidak mampu memuaskan keinginan, bersifat egoistik, tidak bermoral, dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id juga tabiat hewani manusia.
Ego = das Ich berkembang saat anak berusia dua tahun dan bekerja menggunakan prinsip kenyataan (reality principle), sehingga ego berfungsi menghadapi kenyataan dan mengendalikan nafsu atau id dan komplek yang terdesak (keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi). Ego adalah mediator antara hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego-lah yang mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada prinsip yang normal).
Super Ego mulai berkembang saat anak berusia tiga tahun (dipengaruhi oleh orang tua), dan kemudian secara bertahap berkembang selama masa kanak-kanak, dan benar-benar matang saat puber. Super ego adalah kata hati atau penjaga moral yang menghentikan kita dari berbuat salah, terutama dalam pengertian menjadi antisosial. Sementara id dan ego bersifat mementingkan diri sendiri, maka super ego mempertimbangkan orang lain. Super ego melihat ke bawah dan mengawasi pertentangan id-ego. Jadi, secara singkat dalam psikoanalisis bahwa perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id), komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (super ego); atau unsur animal, rasional, dan moral (heewani, akali, dan nilai).

2.      Behaviorisme
Tokoh-tokohnya: Hull, Miller & Dollard, Rotter, Skinner, dan bandura.
Konsepsi tentang manusia : manusia mesin (homo mechanicus).
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak nampak). Behaaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan dapat diramalkan. Selanjutnya, dalam perkembangannya dikenal dengan nama “teori belajar”, karena seluruh perilaku, kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar adalah perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilaku itu dikendalikan oleh lingkungan. dari sinilah maka lahir konsep “manusia mesin”.

3.      Kognitif/Gestalt
Kognitif pada dasarnya berarti “berpikir” (persepsi, ingatan, bahasa, memecahkan masalah dan lainnya). Aliran ini sering dipandang berlawanan dengan aliran behaviorisme radikal. Aliran ini sebagai sebuah gerakan baru dimulai pada akhir tahun 1950-an, tapi sebagai proses mental dan kesadaran telah muncul jauh sebelum itu (strukturalisme: 1890-an – 1920-an, fungsionalisme: 1906, dan terutama aliran Gestalt: 1912 – kira-kira 1960). Oleh karena itu gestaltisme termasuk kedalam aliran “kognitif” (walaupun kadang keduanya dibahas secara terpisah).
Psikologi Gestalt (gestaltisme) berkembang di Jerman dengan tokohnya: wertheimer, Koffka dan Kohler sebagai upaya melawan pendekatan “elementisme” Wundt (Wundtian). Menurut Wundt: bagian-bagian itu lebih baik daripada keseluruhan. Sedangkan Gestaltits: bahwa keseluruhan itu lebih baik daripada jumlah bagian-bagiannya. Jadi Gestalt berarti “bentuk/pola” dengan menekankan pada “keseluruhan”. Dalam pandangan prikologi Gestalt pikiran itu aktif dan senantiasa mencari “makna”.
Psikologi kognitif seperti yang kita lihat sekarang ini, baru benar-benar berkembang pada saat Bruner dan Miller membangun Center for Cognitive Studies (Pusat Kajian Kognitif) pada tahun 1960 di Harvard, dan Neisser menerbitkan buku Cognitive Psychology (1967), yang mendirikan dan memberi nama untuk bidang tersebut sehingga Neisser sebagai bapak “psikologi kognitif”. Tokoh utama lainnya: Guthrie, Tolman dan Jean Piaget.

4.      Humanistik
Psikologi humanistik berkembang pada tahun 1960-an dan dikenal di Amerika Serikat sebagai “kekuatan/madzhab ketiga” setelah pendekatan psikoanalisis dan behaviorisme. Pemikiran utama humanistic yaitu: a) menitikberatkan pada individu, terutama masalah pilihan pribadi seperti keinginan yang bebas, kreativitas, dan spontanitas, b) menekankan pada pengalaman yang disadari, c) apa saja yang berkaitan dengan sifat dasar manusia. Tokoh: Maslow dan Rogers. Abraham Maslow (1908 - 1970) adalah bapak psikologi humanistik.
Teori aktualisasi diri: motivasi manusia dari dalam diri, yang dimiliki oleh setiap manusia, untuk meraih potensinya dengan menggunakan dan mengembangkan bakat dan kemampuannya. Setiap kali kita berhasil meraihnya, hal tersebut disebut pengalaman puncak. Untuk mencpai aktualisasi diri, kita harus memuaskan kebutuhan yang lebih rendah yang terdapat pada berbagai tingkatan. Kebutuhan tersebut adalah: kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, akan penghargaan, kognitif, serta kebutuhan estetis dan aktualisasi diri.
Rogers (1902 – 1987) mengembangkan teori aktualisasi diri yang mirip dengan teori Maslow. Teori ini juga menekankan pada dorongan dari dalam diri untuk mencapai potensi dirinya. Rogers lebih suka melihat proses mengaktualisasikan diri tersebut terus berlangsung, yaitu proses mengaktualisasikan diri.

D.    Metode Penelitian dalam Psikologi
Fungsi data dalam sebuah penelitian yaitu:
1.      Untuk melukiskan keadaan gejala jiwa yang ada.
2.      Menafsirkan keadaan gejala jiwa yang ada.
3.      Menyimpulkan keadaan gejala jiwa yang ada.
Macam-macam metode pengumpulan data:
1.      Observasi
Ada model observasi yaitu one way vision screen atau one way screen play. Sedangkan dilihat dari cara pencatatan, ada yang disebut simultan dan retrospeksi. Simultan adalah peristiwa mengobservasi langsung mengadakan pencatatan. Retrospeksi adalah mengobservasi baru kemudian mengadakan pencatatan.
2.      Eksperimen (percobaan), ialah kita melakukan percobaan-percobaan, kemudian hasilnya kita simpan. Tokoh-tokoh yang menggunakan eksperimen: skinner, Bendura, Dollard, Miller, dan Arnold Gesell.
3.      Test, ialah kita melakukan percobaan, hasilnya kita cocokkan dengan ukuran-ukuran yang sudah umum (standar).
4.      Klinis, dilakukan bertujuan mencari kelainan dalam tindakan anak, bermain, tugas dan bahasan. Tokoh yang menggunakan metode klinis: Jean Piaget dan Carl Gustav Jung.
5.      Cross Sectional (lintas penampang), yaitu meneliti sekolompok anak atau beberapa anak sebaya dalam waktu yang relatif singkat. Tokoh yang meneliti dengan metode ini adalah Arnold Gesell yang meneliti anak usia 40 minggu ke atas.
6.      Longitudinal, yaitu meneliti kelompok atau pribadi dalam jangka waktu yang lama, diberi jangka waktu tertentu, kemudian diteliti kembali (setelah 6 bulan). Tokohnya: Wilard C., Olson, M.L. Smith, penelitian tentang kepribadian yang menetap pada anak dewasa dan usia lanjut.
7.      Pengumpulan bahan.
8.      Proyeksi
Cross Cultural Method (metode silang budaya), dipergunakan untuk mengetahui tentang persamaan dan perbedaan perkembangan anak dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Yang menyebab persamaan dan perbedaan pada anak adalah faktor sosial ekonomi. Metode ini dapat diterapkan dengan baik pada tiga lapangan yang menonjol yaitu: a) dalam pola asuhan, b) perkembangan bahasa, dan c) dari segi pengungkapan kognitif.
9.      Introspeksi (pengamatan diri sendiri)
10.  Ekstrospeksi (pengamatan terhadap orang lain)
11.  Studi kasus
12.  Dan lain-lain

No comments:

Post a Comment