Oleh
: Ichsan
A.
Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penghayatan dan tingkah laku manusia ditinjau fungsinya dari segi subyek.
Psikologi umum adalah ilmu yang mempelajari gejala
manusia yang dewasa, normal, dan beradab.
Psikologi khusus adalah ilmu yang mempelajari gejala
manusia yang mengutamakan perbedaan tertentu.
B.
Kelahiran Psikologi
Psikologi secara resmi lahir pada 1879, ketika Wilhelm
Wundt (1832-1920) membuka laboratorium pertama yang mempelajari tingkah laku
manusia di Leipzig, Jerman. Wundt adalah orang pertama yang menggunakan istilah
Psikologi Eksperimental. Wundt menggunakan introspeksi untuk pemeriksaan
keadaan mental diri sendiri, melatih orang untuk berintrospeksi dengan
menggunakan langkah-langkah berikut:
1.
Pengamat harus mampu menentukan
kapan suatu proses dapat dimulai.
2.
Mereka harus berada dalam keadaan
yang siap atau memusatkan perhatian.
3.
Pengamat harus diulangi beberapa
kali.
4.
Kondisi percobaan harus dapat
divariasikan, yaitu dapat menerima manipulasi stimulus yang terkendali.
C.
Aliran-aliran Psikologi
Beberapa aliran psikologi diantaranya
yait, psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif, dan psikologi humanistik.
1.
Psikoanalisis
Tokoh-tokohnya adalah Sigmund Freud,
Jung, Adler, Abraham, Horney, dan Blon. Konsepsi tentang manusia: manusia
berkeinginan (homo volens). Psikoanalisis secara tegas memperhatikan struktur
jiwa manusia. Freud adalah pendiri psikoanalisis. Ia memfokuskan tentang
totalitas kepribadian manusia, bukan bagian-bagian. Menurut Freud, perilaku
manusia merupakan hasil interaksi sub sistem dalam kepribadian manusia (Id,
Ego, dan Super Ego).
Id = das Es adalah yang
pertama berkembang dan sendirian selama dua tahun. Id adalah bagian dari
kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia, pusat instink (hawa
nafsu). Id dibedakan menjadi:
a.
Libido, adalah energi bawaan
sejak lahir yang kita miliki, yang memotivasi dan membuat kita mampu bertahan
hidup, kegiatan seksual, dan segala hal yang mendatangkan kenikmatan, seperti
kasih ibu, pemujaan pada Tuhan, dan cinta diri (narcisism) merupakan
bentuknya. Dengan kata lain libido adalah instink reproduktif yang
menyediakan energi dasar untuk kegiatan yang konstruktif, atau juga disebut
instink kehidupan (eros). Tingkat libido (energi) bawaan kita
adalah aspek inti kepribadian kita. Sebagian orang lahir dengan tingkat libido
lebih dari orang lain. cara kita menggunakan energi tersebut tergantung pada
kepribadian kita (keinginan dan kebutuhan) dan kegiatan kita (pekerjaan, hobi,
dan minat).
b.
Thanatos, adalah instink
destruktif dan agresif, atau instink kematian.
Semua motif manusia merupakan
gabungan antara eros dan thanatos. Sifat Id antara lain:
bekerja atau bergerak berdasarkan prinsip kesenangan (pleasure principle)
ingin segera memenuhi kebutuhan meskipun tidak mampu memuaskan keinginan,
bersifat egoistik, tidak bermoral, dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id
juga tabiat hewani manusia.
Ego = das Ich berkembang saat
anak berusia dua tahun dan bekerja menggunakan prinsip kenyataan (reality
principle), sehingga ego berfungsi menghadapi kenyataan dan
mengendalikan nafsu atau id dan komplek yang terdesak
(keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi). Ego adalah mediator antara
hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego-lah yang mampu
menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional (pada prinsip
yang normal).
Super Ego mulai berkembang
saat anak berusia tiga tahun (dipengaruhi oleh orang tua), dan kemudian secara
bertahap berkembang selama masa kanak-kanak, dan benar-benar matang saat puber.
Super ego adalah kata hati atau penjaga moral yang menghentikan kita
dari berbuat salah, terutama dalam pengertian menjadi antisosial. Sementara id
dan ego bersifat mementingkan diri sendiri, maka super ego
mempertimbangkan orang lain. Super ego melihat ke bawah dan mengawasi
pertentangan id-ego. Jadi, secara singkat dalam psikoanalisis bahwa
perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id),
komponen psikologis (ego), dan komponen sosial (super ego); atau unsur
animal, rasional, dan moral (heewani, akali, dan nilai).
2.
Behaviorisme
Tokoh-tokohnya: Hull, Miller & Dollard, Rotter,
Skinner, dan bandura.
Konsepsi tentang manusia : manusia mesin (homo
mechanicus).
Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subyektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam
bawah sadar yang tidak nampak). Behaaviorisme hanya menganalisa perilaku yang
nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan dapat diramalkan. Selanjutnya,
dalam perkembangannya dikenal dengan nama “teori belajar”, karena seluruh
perilaku, kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar adalah perubahan
perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. behaviorisme hanya ingin
mengetahui bagaimana perilaku itu dikendalikan oleh lingkungan. dari sinilah
maka lahir konsep “manusia mesin”.
3.
Kognitif/Gestalt
Kognitif pada dasarnya berarti
“berpikir” (persepsi, ingatan, bahasa, memecahkan masalah dan lainnya). Aliran
ini sering dipandang berlawanan dengan aliran behaviorisme radikal. Aliran ini
sebagai sebuah gerakan baru dimulai pada akhir tahun 1950-an, tapi sebagai
proses mental dan kesadaran telah muncul jauh sebelum itu (strukturalisme:
1890-an – 1920-an, fungsionalisme: 1906, dan terutama aliran Gestalt: 1912 –
kira-kira 1960). Oleh karena itu gestaltisme termasuk kedalam aliran “kognitif”
(walaupun kadang keduanya dibahas secara terpisah).
Psikologi Gestalt (gestaltisme)
berkembang di Jerman dengan tokohnya: wertheimer, Koffka dan Kohler sebagai
upaya melawan pendekatan “elementisme” Wundt (Wundtian). Menurut Wundt:
bagian-bagian itu lebih baik daripada keseluruhan. Sedangkan Gestaltits: bahwa
keseluruhan itu lebih baik daripada jumlah bagian-bagiannya. Jadi Gestalt
berarti “bentuk/pola” dengan menekankan pada “keseluruhan”. Dalam pandangan
prikologi Gestalt pikiran itu aktif dan senantiasa mencari “makna”.
Psikologi kognitif seperti yang kita
lihat sekarang ini, baru benar-benar berkembang pada saat Bruner dan Miller
membangun Center for Cognitive Studies (Pusat Kajian Kognitif) pada tahun
1960 di Harvard, dan Neisser menerbitkan buku Cognitive Psychology
(1967), yang mendirikan dan memberi nama untuk bidang tersebut sehingga Neisser
sebagai bapak “psikologi kognitif”. Tokoh utama lainnya: Guthrie, Tolman dan
Jean Piaget.
4.
Humanistik
Psikologi humanistik berkembang pada
tahun 1960-an dan dikenal di Amerika Serikat sebagai “kekuatan/madzhab ketiga”
setelah pendekatan psikoanalisis dan behaviorisme. Pemikiran utama humanistic
yaitu: a) menitikberatkan pada individu, terutama masalah pilihan pribadi
seperti keinginan yang bebas, kreativitas, dan spontanitas, b) menekankan pada
pengalaman yang disadari, c) apa saja yang berkaitan dengan sifat dasar
manusia. Tokoh: Maslow dan Rogers. Abraham Maslow (1908 - 1970) adalah bapak
psikologi humanistik.
Teori aktualisasi diri: motivasi
manusia dari dalam diri, yang dimiliki oleh setiap manusia, untuk meraih
potensinya dengan menggunakan dan mengembangkan bakat dan kemampuannya. Setiap
kali kita berhasil meraihnya, hal tersebut disebut pengalaman puncak. Untuk
mencpai aktualisasi diri, kita harus memuaskan kebutuhan yang lebih rendah yang
terdapat pada berbagai tingkatan. Kebutuhan tersebut adalah: kebutuhan
fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, akan penghargaan, kognitif,
serta kebutuhan estetis dan aktualisasi diri.
Rogers (1902 – 1987) mengembangkan
teori aktualisasi diri yang mirip dengan teori Maslow. Teori ini juga
menekankan pada dorongan dari dalam diri untuk mencapai potensi dirinya. Rogers
lebih suka melihat proses mengaktualisasikan diri tersebut terus berlangsung,
yaitu proses mengaktualisasikan diri.
D.
Metode Penelitian dalam Psikologi
Fungsi data dalam sebuah penelitian yaitu:
1.
Untuk melukiskan keadaan gejala
jiwa yang ada.
2.
Menafsirkan keadaan gejala jiwa
yang ada.
3.
Menyimpulkan keadaan gejala jiwa
yang ada.
Macam-macam
metode pengumpulan data:
1.
Observasi
Ada model observasi yaitu one way vision screen
atau one way screen play. Sedangkan dilihat dari cara pencatatan, ada
yang disebut simultan dan retrospeksi. Simultan adalah peristiwa mengobservasi
langsung mengadakan pencatatan. Retrospeksi adalah mengobservasi baru kemudian
mengadakan pencatatan.
2.
Eksperimen (percobaan), ialah kita
melakukan percobaan-percobaan, kemudian hasilnya kita simpan. Tokoh-tokoh yang
menggunakan eksperimen: skinner, Bendura, Dollard, Miller, dan Arnold Gesell.
3.
Test, ialah kita melakukan
percobaan, hasilnya kita cocokkan dengan ukuran-ukuran yang sudah umum
(standar).
4.
Klinis, dilakukan bertujuan
mencari kelainan dalam tindakan anak, bermain, tugas dan bahasan. Tokoh yang
menggunakan metode klinis: Jean Piaget dan Carl Gustav Jung.
5.
Cross Sectional (lintas
penampang), yaitu meneliti sekolompok anak atau beberapa anak sebaya dalam
waktu yang relatif singkat. Tokoh yang meneliti dengan metode ini adalah Arnold
Gesell yang meneliti anak usia 40 minggu ke atas.
6.
Longitudinal, yaitu meneliti
kelompok atau pribadi dalam jangka waktu yang lama, diberi jangka waktu
tertentu, kemudian diteliti kembali (setelah 6 bulan). Tokohnya: Wilard C.,
Olson, M.L. Smith, penelitian tentang kepribadian yang menetap pada anak dewasa
dan usia lanjut.
7.
Pengumpulan bahan.
8.
Proyeksi
Cross Cultural Method (metode silang budaya),
dipergunakan untuk mengetahui tentang persamaan dan perbedaan perkembangan anak
dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Yang menyebab persamaan dan
perbedaan pada anak adalah faktor sosial ekonomi. Metode ini dapat diterapkan
dengan baik pada tiga lapangan yang menonjol yaitu: a) dalam pola asuhan, b)
perkembangan bahasa, dan c) dari segi pengungkapan kognitif.
9.
Introspeksi (pengamatan diri
sendiri)
10. Ekstrospeksi (pengamatan terhadap orang lain)
11. Studi kasus
12. Dan lain-lain
Anda mungkin juga ingin membaca :
- Aliran-aliran psikologi
- Teori belajar humanistik
- Psikologi belajar PAI
- Rangkuman materi psikologi
- Perkembangan fisik, kognisi, emosi, dan bahasa remaja
No comments:
Post a Comment