Resume Buku : Manajemen Pendidikan, Suharsimi Arikunto (Aditya Media: Yogyakarta, 2008)
D. Penyingkiran Barang
1. Barang yang ada di sekolah harus dijaga agar tidak rusak. Namun demikian jika dimanfaatkan terlalu lama, maka lama kelamaan rusak juga.
2. Barang yang rusak dan tidak bisa diperbaiki, otomatis tidak bisa digunakan lagi sehingga menyebabkan pekerjaan menjadi terganggu. Oleh karena itu barang tersebut harus disingkirkan (penghapusan barang) dan diganti dengan yang baru.
3. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Manajemen dan Sekolah Menengah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan penghapusan ialah kegiatan yang bertujuan untuk menghapus barang-barang milik negara dari Data Inventaris Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan pada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
4. Fungsi penghapusan barang : mencegah kerugian yang jauh lebih besar, meringankan beban kerja inventarisasi, dan membebaskan barang-barang dari tanggung jawab satuan organisasi atau lembaga yang mengurusnya.
5. Syarat-syarat barang yang dapat dihapuskan :
- Keadaan barang sudah rusak parah / hilang / dicuri, dibakar, dan sebagainya.
- Perbaikan hanya akan memboroskan uang negara
- Penggunaan barang tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan
- Barang sudah tidak efisien dan ketinggalan jaman
6. Tahap-tahap penyingkiran barang :
- Pemilihan barang yang akan disingkirkan
- Memperhitungkan faktor untung rugi
- Membuat perencanaan
- Membuat surat peemberitahuan tentang penyingkiran barang
- Melaksanakan penyingkiran (dilelang, dihibahkan, dibakar, dan sebagainya)
- Membuat berita acara penyingkiran barang
E. Manajemen Perpustakaan Sekolah
1. Perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa penyimpanan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematik dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai suatu sumber informasi.
2. Manajemen perpustakaan sekolah ditekankan pada pengolahan koleksi buku perpustakaan sekolah, sejak datang di sekolah hingga tersusun di rak dan siap untuk dipergunakan oleh siswa maupun guru.
3. Kegiatan pengelolaan perpus meliputi: inventarisasi (pencatatan), klasifikasi (pengelompokan), pembuatan katalog, penyelesaian, dan penyajian koleksi.
4. Klasifikasi dapat dilakukan berdasarkan bidang ilmunya.
5. Katalog yaitu suatu pedoman petunjuk seluruh bahan atau sumber yang tersedia di suatu perpustakaan.
6. Jenis-jenis katalog yaitu : katalog pengarang, katalog judul, katalog pokok masalah, dan katalog utama.
F. Pengelolaan Sarana Buku
1. Pengelolaan sarana buku mencakup : perancanaan sarana buku, organisasi sarana buku, koordinasi sarana buku, pelaksanaan sarana buku, dan pengendalian / pengawasan sarana buku.
2. Perencanaan sarana atau kebutuhan jenis buku berdasarkan pada kurikulum yang berlaku dan juga berdasarkan jumlah siswa, jumlah guru, dan perpustakaan.
3. Dalam organisasi sarana buku terdapat strukutr organisasi. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu perencanaan, distribusi, dan pengaturan pendayagunaan buku.
4. Perencanaan melibatkan : urusan kurikulm, guru-guru mata pelajaran, urusan sarana, dan para ahli bidang pembukuan.
5. Distribusi mempertimbangkan : ratio buku terhadap siswa, guru, dan perpustakaan.
6. Pengendalian sarana buku dapat dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, pustakawan, atau koordinator tiap mata pelajaran.
- Humas Dalam Lembaga Pendidikan
- Humas sebagai Fungsi Manajemen
- Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Manajemen Organisasi Sekolah
- Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan
- Manajemen Peserta Didik
- Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
- Manajemen Sarana Pendidikan
- Manajemen Tata Laksana Sekolah
- Pengertian Manajemen Pendidikan
No comments:
Post a Comment