Oleh:
M. Riza
Humas dalam
lembaga pendidikan meliputi persoalan hubungan masyarakat luas yang pesannya
adalah masalah-masalah pendidikan.[1] Dengan demikian di dalam
aktivitas humas terkandung aktivitas komunikasi antara pihak lembaga pendidikan
dan masyarakat. Kegiatan humas selalu dijalankan dengan komunikasi. Yang
dimaksud dengan komunikasi adalah proses penyampaian berita dari suatu sumber
berita kepada orang lain.[2]
Lembaga
pendidikan sebagai sebuah organisasi memiliki dua jenis komunikasi jika dilihat
dengan pihak mana lembaga pendidikan melakukan komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi Internal, yaitu
komunikasi yang terjadi antara pihak-pihak internal lembaga pendidikan seperti
kepala sekolah, guru, tata usaha, siswa, pegawai kantin, dll.
2. Komunikasi eksternal, yaitu
komunikasi yang terjadi antara lembaga pendidikan dengan publik seperti orang
tua siswa, pemerintahm dan masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya jika dilihat dari arah komunikasi yang terjadi maka dapat
dibedakan menjadi:
1. Komunikasi ke atas, yaitu
komunikasi ke lembaga yang lebih tinggi. Sebagai contoh komunikasi lembaga
pendidikan dengan kanwil diknas. Isi komunikasi dapat berupa laporan,
informasi, atau keluhan dan saran.
2. Komunikasi ke bawah, yaitu
komunikasi yang diberikan lembaga yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah.
Isi komunikasi bisa berupa pemberitahuan, penyadaran, dorongan, persuasi, atau
perintah kepada bawahan agar bertindak sesuai dengan isi pesan dan tujuannya.
3.
Komunikasi horisontal, yaitu
komunikasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan instansi yang bersifat
resmi. Seperti komunikasi dengan lembaga pendidikan lain atau instansi lain di
luar dunia pendidikan seperti kantor pos, bank, toko, dll.
Bentuk Hubungan
Antara Lembaga Pendidikan dan Masyarakat
Sebagaimana
namanya, humas menitikberatkan pada aktivitas hubungan antara lembaga
pendidikan dan pihak masyarakat. Bentuk hubungan yang bisa terjadi adalah:
1. Hubungan antara lembaga pendidikan
dengan orang tua dan warga masyarakat. Dalam hal ini ada 2 bentuk hubungan
yaitu hubungan yang sifatnya individual dan hubungan yang sifatnya
organisatoris. Secara individual misalnya orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi
maupun untuk membahas permasalahan anaknya. Secara organisasi misalnya polisi
sebagai lembaga yang berwenang melakukan penyuluhan narkoba di lembaga
pendidikan.
2.
Hubungan lembaga pendidikan dengan
alumni.
3. Hubungan lembaga pendidikan dengan
dunia kerja. Pelaksanaannya dengan mengundang tokoh yang berhasil untuk datang
ke lembaga pendidikan agar dapat memberi inspirasi. Bisa juga dengan mengirim
siswa ke dunia usaha.
4.
Hubungan dengan instansi lain,
misalnya bekerja sama dengan badan swasta melakukan kampanye anti narkoba atau
“safety riding”.
Hal-hal yang
perlu disampaikan oleh humas, antara lain:
1.
Sikap resmi.
2.
Informasi.
3.
Wacana pemikiran.
4.
Berita .
[1]
Suharsimi Arikunti dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan (Yogyakarta:
Aditya Media, 2008) hal. 355
[2]
Ibid., hal. 353
Anda mungkin juga ingin membaca :
- Humas Dalam Lembaga Pendidikan
- Humas sebagai Fungsi Manajemen
- Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
- Manajemen Organisasi Sekolah
- Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan
- Manajemen Peserta Didik
- Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
- Manajemen Sarana Pendidikan
- Manajemen Tata Laksana Sekolah
- Pengertian Manajemen Pendidikan
No comments:
Post a Comment