19 December, 2009

Perjalanan Hati Manusia

(renungan sebagai proses perjalanan hidup sesungguhnya)

Oleh: Nida Nur Roisah


Hati adalah anugerah yang diberikan Allah Swt.kepada manusia untuk selalu merasakan apa yang dirasakan orang lain dan menjadi hati yang bersih dan selalu dijaga oleh pemiliknya. Maka hidupkanlah hati sebagai jalan untuk selalu mencari ridha dan petunjuk Allah Swt.
Menjaga hati dari godaan, baik internal maupun eksternal, bukanlah persoalan yang mudah, seperti membalikkan telapak tangan. Ketika sesorang menghadapi persoalan yang sedang menerpanya, maka akan tercipta gejolak di pikiran dan batinnya. Gejolak inilah yang menciptakan sebuah dinamika kehidupan. Sedangkan dinamika kehidupan bukanlah berwujud garis lurus, melainkan garis yang naik turun dengan amplitudo yang sesuai dengan tingkat frekuensi permasalahan yang dihadapi sekaligus keberanian individu untuk mengatakan ya atau tidak, terus atau berhenti menghadapi persoalan yang sedang melilitnya.

Hati adalah "nabi" bagi pemiliknya, yang selalu dimintai pertimbangan dikala tempat mangadu tidak ada. Hati merupakan organ yang pertama merasakan kepedihan disaat pemiliknya merasa. Sehingga, antara hati dan pemiliknya tidak bisa lepas. Kebaikan pemiliknya akan menyelimuti dan menembus kedalam relung hati yang akhirnya akan diterjemahkan kembali lewat perilakunya.

Hati adalah lentera yang menerangi jalan-jalan setapak kehidupan. Sedangkan kehidupan itu sendiri adalah proses yang cukup rumit, penuh dinamika dan kejadian-kejadian diluar dugaan sebelumnya. Proses kehidupan bisa berubah kapan saja jika yang menciptakan, Tuhan, itu menghendaki. Hidup adalah "panggung sandiwara". Panggung teater kehidupan yang digelar Allah untuk menguji perilaku serta kesetiaan manusia, menyelami karakter para "pemainnya", apakah para actor-aktor tersebut bermain sesuai "rule of game" atau menyimpang dari aturan main.

Hati merupakan "agama" yang awal. Di situ Allah menghembuskan cahaya ketauhidan, cahaya ketuhanan. Cahaya yang akan menyinari pemiliknya. Sehingga hati yang bersih akan membantu mengambil keputusan yang bijak pemiliknnya sehingga hati bersih akan menghembuskan spirit kehidupan kepada "tuannya" untuk selalu "semangat", meniupkan kata "walaa taiasu min rohillah", "never give up"untuk melakukan kebaikan dan setiap persoalan sesuatu apapun pasti ada jalan keluar.

Orang yang memiliki hati yang bening akan menangggapi problem bukan dengan cara "pasrah bongkoan", menyerahkan begitu saja kepada siapa saja yang dianggapnya mumpuni: dukun, paranormal atau yang lain. Dengan hati yang bersih segala persoalan akan terlihat cerah. Oleh karena itu hati merupakan anugerah terindah, tak ternilai harganya dibandingkan dengan sesuatu apapun. Hati merupakan permata yang terpendam di relung jiwa maupun raga manusia.

"Permata" ini selayaknya harus tetap dijaga kebeningannya, agar cahaya kebenaran bisa direfleksikan kembali dan memancarkan aura pada pemiliknya. Menjaga hati tidaklah semudah yang dibayangkan apalagi untuk memberikannya, perlu kesiapan dan keadaan lahir batin. Karena setiap manusia yang diciptakan Allah diberi banyak kekurangan dan banyak kelebihan untuk menghadapi segala sesuatu yang terjadi dalam hidup. Oleh karena itu, bagaimana kita menjauhi sesuatu yang baik menurut kita ataupun orang lain begitu pun sebaliknya.

Proses membersihkan harus diawali dari kebiasaan kehidupan sehari-hari yaitu bagaimana mencari dan membiasakan berbuat hal-hal yang positif dan selalu berfikir positif, begitu pun juga untuk menjaganya, baiknya harus diniatkan dari awal bahwa menjaga hati dari hal-hal yang dilarang agama.
Bagaimana peran hati untuk selalu membersihakannya dan selalu menjaganya.

Hati adalah qolbun salim
Sebisa mungkin untuk menata dan menjaganya karena itu bekal untuk menjadi dan membentuk karekter hati untuk selalu berbuat baik dan menghindari hal-hal buruk, sebab itu akan berpengaruh pada diri kita dan keselamatan hati kita.

Belajar untuk sabar menghadapi segala cobaan hidup
Apabila kita mendapatkan persolaan ataupun permasalahan hidup kita juga merasaknnya. Sabar dalam hal ini mempunyai tingkatan-timgkatan:
  • Sabar terhadap perintah dan ketaatan
  • Sabar terhadap larangan-laranganNya
  • Sabar terhadap takdir dan qadha Allah
Ahmad Farid, olah raga hati.Aqwam: Solo.2008

Belajar untuk selalu ikhlas
Ikhlas diartikan bahwa kita harus menerima ataupun, memberikan sesuatu dengan lapang dada tanpa pamrih sedikit pun. Ikhlas didasari dengan niat begitu pun hati, maka akan terasa selamanya, ikhlas mempermudah persoalan ataupun kesulitan, melancarkan silahturrahmi dan menjadikan luasnya rasa kekeluargaan antara sesama manusia.

Barbagi dan saling mengasihi
Pada dasarnya hati harus dilandasi dengan pondasi yang kuat yaitu iman, apabila iman kuat maka hatipu kuat. Apabila dalam hidup kita menjadikan pondasi tersebut untuk saling memberi, berbagi dan saling mengasihi dengan sesama manusia, insyaAllah akan terwujud kerukunan antar sesama manusia.

Dengan demikian, begitu pentingnya peran hati dalam diri kita dan dalam kehidupan kita, yang mana menjadikan hati untuk selalu berbuat baik kepada orang lain dan diri kita sendiri, oleh karena itu akan terwujud keselarasan dalam menjalani indahnya kebersamaan. Dengan menjaga hati dan membersihkannya supaya nantinya kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan, karena hati merupakan suatu organ dalam tubuh kita yang harus dijaga keberadaannya sebab hati berpengaruh dengan situasi fisik kita terutama.

Membersihkan hati dan menjaganya menjadi tugas kita bersama sebagai makhluk hidup yang diciptakan Allah untuk selalu menjadikan hati sebagai pondasi untuk kuatnya iman. Keberlangsungan proses kehidupan yang berkesinambungan, jika hati manusia selalu merasakan hal-hal yang positif dan keadaan yang baik,maka hati kita akan terus selalu hidup menjaga jiwa dan raga kita, maka sebaiknya hati harus diberlakukan dengan baik agar nantinya hati akan tersa tenang ketika pemiliknya juga selalu menjaga keberadaannya, oleh karena itu kuatnya hati terletak pada kuatnya kita menjaga keimanan.

Anda mungkin juga ingin membaca :

1.      Hikmah Ramadhan
5.      Manfaat Berjilbab
41.  ......

No comments:

Post a Comment