KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN
Oleh : Nasrie K.
Manusia diciptakan Allah SWT dengan sebaik-baiknya, melebihi makhluk yang telah diciptakan sebelumnya. Disamping manusia memiliki kekurangan dan kelemahan yang tidak dapat luput dari salah dan dosa, manusia juga di bekali pola-pola kepribadian, dalam bahasa lainnya manusia memiliki karakteristik (tingkah laku) tertentu yang mungkin timbul darinya dalam situasi-situasi tertentu.
Al-Quran sebagai kitab suci umat muslim di dunia, merupakan mukjizat yang sangat luar biasa, dimana di dalamnya terdapat hal-hal yang terkait dengan apa yang ada di dunia beserta isinya dan apa yang ada di akhirat. Kemukjizatan Al-Quran yang telah tertulis dari sekian abad silam, kini di tengah-tengah kemajuan IPTEK, isi dan pesan yang terdapat dalam Al-Quran tersebut dapat terbukti secara empiris dan ilmiah. Fenomena inilah yang membuktikan kebenaran Al-Quran sebagai kitab suci terdahsyat di alam dunia ini, bukan hanya kaum muslim saja yang mengakui ini, bahkan ilmuan dan peneliti non muslim pun turut mengakui kebenaran Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an klasifikasi manusia, berdasarkan akidahnya terbagi tiga pola :
- Orang-orang yang beriman
- Orang-orang yang kafir
- Orang-orang yang munafik
Masing-masing dari ketiga pola ini mempunyai sifat utama umum yang membedakannya dari pola yang lain. Klasifikasi manusia berdasarkan Al-Qur’an yakni Aqidah. Aqidah ini seiring dengan dengan tujuan-tujuan al-Qur’an dalam kedudukannya sebagai kitab aqidah dan petunjuk. Selain itu, klasifikasi ini juga mengemukakan tentang pentingnya aqidah dalam membentuk kepribadian manusia, membentuk sifat-sifatnya yang khas, dan mengarahkan tingkah lakunya kesuatu arah tertentu. Klasifikasi ini juga mengisyaratkan bahwa faktor utama dalam menilai kepribadian, menurut al-qur’an ialah Aqidah.
Dari ketiga pola kepribadian ini diurakan Al-Qur’an dengan sifat-sifat khusus yang menjadi ciri masing-masing dan yang membedakan anatara satu dangan yang lain. Berikut ini akan dijelaskan sifat-sifat terpenting yang menjadi ciri utama dari masing-masing ketiga pola kepribadian manusia dalam Al-Qur’an tersebut.
1. Orang-orang Beriman
Orang-orang beriman banyak disebut Allah dalam banyak ayat dalam sebagian besar surah Al-Qur’an. Tingkah laku mereka dalam berbagai bidang kehidupan banyak diuraikan dalam aqidah, ibadah, moral, hubungan dengan orang lain, hubungan kekeluargaan, cinta kepada ilmu pengetahuan, kehidupan praktis, upaya untuk mencari rezki, dan sifat-sifat fisiknya.
Dalam kepribadian seorang Mukmin, sifat-sifat tersebut tidaklah lepas antara satu sama lainnya, saling berinteraksi dan saling menyempurnakan. Orang-orang beriman tidaklah semuanya berada pada pringkat ketakwaan yang sama, tapi berbeda-beda. Sebagaimana di jelaskan dalam QS. Faathir [35]: 32.
”Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. QS. Faathir [35]: 3”.
Dalam tafsir al-jalalain diuraikan, bahwa ”orang yang menganiaya dirinya sendiri” ialah orang yang terbatas dalam beramal kebaikan. Sedang orang ”yang pertengahan ” ialah orang yang sebagian besar waktunya untuk berbuat kebaikan. Sementara ”orang yang cepat berbuat kebaikan” ialah orang yang disamping beramal kebaikan juga mengajarkan dan mengajak orang lain untuk beramal kebaikan.
- Orang-orang yang kafir
Orang-orang kafir juga banyak dikemukakan dalam banyak ayat Al-Qur’an. Mereka diberi atribut dengan berbagai sifat utama yang menjadi sosok mereka yang tidak beriman kepada akidah tauhid, kepada para Rasul, kitab-kitab yang diturunkan, hari akhir, kebangkitan kembali, perhitungan, surga, dan neraka. Mereka itu adalah pribadi-pribadi yang statis pemikirannya dan tidak mampu memahami realitas tauhid yang diserukan Islam. Oleh karena itu Al-Quran melukiskan mereka sebagai berikut :
Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup, dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Al Baqarah [2.]: 7)
- Orang-orang yang munafik
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (An Nisaa'[4]: 145)
Sifat-sifat utama kepribadian orang munafik dalam Al-Quran dapat digolongkan sebagai berikut:
- Sifat yang berkenaan dengan akidah: mereka tidak mempunyai sikap yang tegas terhadap akidah tauhid.
- Sifat-sifat yang berkenaan dengan berbagai ibadah: mereka melaksanakan ibadah hanya karena riya, dan dalam mendirikan sholat mereka bermalas-malasan.
- Sifat-sifat yang berhubungan dengan sosial: Mereka menyuruh kemungkaran dan mencegah kebajikan.
- Sifat-sifat moral: Suka mengingkari janji, pembohong, kikir, hedonis dan oportunis, dan suka menuruti hawa nafsu.
- Sifat-sifat emosional: Mereka membenci dan dengki terhadap kaum Muslimin dan takut terhadap kematian.
- Sifat-sifat intelektual: Mereka ini peragu dan tidak mampu mengambil suatu keputusan dan ketetapan terhadap akidah tauhid, karena itu Al-Qur’an melukiskan mereka sebagai ”orang-orang yang tertutup hatinya”.
Dari beberapa ciri diatas manakah kepribadian kita sesungguhnya, hanya diri anda sendiri dan Tuhan yang tahu jawabannya. Dari beberapa ciri-ciri kepribadian di atas, merupakan sebagai introspeksi diri (muhasabah) untuk menjadi muslim yang memiliki kepribadian yang lebih baik dari sebelumnya.
Anda mungkin juga ingin membaca :
13.
Emansipasi Bumi
14.
Manfaat Do’a
16.
Makna
Keadilan
25.
Berebut Benar
27.
Makna Lebaran
34.
Energi nuklir
37.
Valentine Day
38.
Selamatkan
Bumi
No comments:
Post a Comment